Pada tanggal 24 Maret 1882 DR. Robert Koch mengumumkan penemuannya terhadap bacillus yang menyebabkan tuberculosis (TB) dan hingga saat ini diperingati dunia sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia. Begitu pun dengan SCOPH CIMSA USU yang tahun 2021 juga memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia bersamaan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Hari peringatan yang diadakan secara bersamaan ini tentu bukanlah sebuah kebetulan, melainkan karena adanya kaitan satu dengan yang lain, yaitu rokok yang merupakan salah satu faktor risiko TB dan dapat memperparah penyakit TB.
Pandemi Covid-19 yang saat ini sedang melanda dunia pun menjadi sebuah tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dari masalah tuberkulosis yang berhasil menempatkan Indonesia di posisi kedua kasus terbanyak di dunia setelah India dan masalah penggunaan tembakau atau merokok yang memiliki kaitan erat dengan Covid-19, yaitu perokok lebih rentan terinfeksi Covid-19.
Rasa ingin tahu dan kekhawatiran kami terhadap masalah tuberkulosis, penggunaan tembakau, serta Covid-19 ini pun menjadi sebuah dasar untuk mengadakan rangkaian acara yang bertema CIGARS : Cease Smoking to Avoid Tuberculosis. Acara CIGARS diadakan selama 16 hari mulai dari 29 Mei hingga 15 Juni 2021. Acara ini diawali dengan kampanye melalui Instagram selama 4 hari, kemudian dilanjutkan dengan talkshow yang menghadirkan dua narasumber yaitu dr. Sumarjati Arjoso, S.KM untuk membahas perbandingan rokok biasa dengan rokok elektronik dan dr. Andika Pradana, M.Ked (Lung), Sp. membahas mengenai kaitan tuberculosis, rokok, dan Covid-19. Acara pun dilanjutkan dengan lomba TikTok edukatif mengenai bahaya merokok dan diakhiri dengan peluncuran podcast bersama salah satu penyintas TB dari organisasi PETA (Pejuang Tangguh Tuberkulosis).